Posted by : Forum Astronom Amatir Indonesia - FAAI Kamis, 12 September 2013

Foto: "Seperti Apa Sih Bau Antariksa?"

Manusia biasa mencium bau diri dan sekitarnya. Mungkin, kita semua juga akan penasaran dengan bau yang akan tercium di antariksa.

Riset NASA mengungkap, luar angkasa berbau seperti logam panas, diesel, dan barbeque. Sumber bau mayoritas adalah bintang sekarat yang tersebar di semesta.

Luois Allamandola, pendiri dan
direktur Astrophysics and
Astrochemistry Lab di Ames Research Center di NASA, seperti dikutip Popular
Science, 19 Juli 2013, mengatakan,
molekul yang menentukan bau luar
angkasa adalah hidrokarbon
aromatik, sisa dari banyak reaksi
pembakaran di semesta.

Molekul sumber bau tersebut terus
berada di luar angkasa, terdapat di
komet, meteor, dan debu kosmik.
Hidrokarbon tersebut bahkan
termasuk dalam materi yang berperan
memantik kehidupan di Bumi. Molekul serupa juga ada di batu bara, minyak,
hingga makanan.

Pengungkapan bau luar angkasa ini
dimulai dari pengalaman astronot di
International Space Station (ISS). 

Bau memang tak bisa dicium di luar angkasa yang hampa. Namun, setelah
melakukan misi spacewalk, astronot
melaporkan, mereka mencium bau
sesuatu yang dibakar atau digoreng pada kostumnya.

Bau yang dicium astronot begitu khas. Beberapa tahun lalu, NASA
menghubungi Steven Pearce, seorang
pakar pembuat wewangian Omega
Ingredients. NASA memintanya
menciptakan bau yang sama.

Bukan cuma pada luar angkasa, tetapi juga bau Bulan. Terungkap, luar angkasa punya bau dari hidrokarbon aromatik itu.

Allamandola menjelaskan, Tata Surya
kita memiliki bau yang tajam karena
kaya dengan unsur karbon dan miskin oksigen. Seperti mobil, jika
minim atau haus oksigen, maka jelaga
hitam akan terlihat dan tercium bau
terbakar.

Bintang yang kaya oksigen,
sebaliknya, memiliki aroma seperti panggangan arang. Sudut-sudut alam semesta tertentu memiliki bau yang beragam, mulai dari manis seperti gula, hingga telur busuk dan belerang.

Forum Astronom Amatir Indonesia | Kompas.com

______________________________________________
Follow Twitter Kami : http://twitter.com/Ilmu_Astronomi
Gabung di Grup Kami : http://facebook.com/groups/grupfaai
Kunjungi Situs Kami : http://forumastronomamatirindonesia.blogspot.com

Admin "N.P"

 
 
 
Manusia biasa mencium bau diri dan sekitarnya. Mungkin, kita semua juga akan penasaran dengan bau yang akan tercium di antariksa.

Riset NASA mengungkap, luar angkasa berbau seperti logam panas, diesel, dan barbeque. Sumber bau mayoritas adalah bintang sekarat yang tersebar di semesta.

Luois Allamandola, pendiri dan direktur Astrophysics and Astrochemistry Lab di Ames Research Center di NASA, seperti dikutip Popular Science, 19 Juli 2013, mengatakan, molekul yang menentukan bau luar angkasa adalah hidrokarbon aromatik, sisa dari banyak reaksi pembakaran di semesta.

Molekul sumber bau tersebut terus berada di luar angkasa, terdapat di komet, meteor, dan debu kosmik. Hidrokarbon tersebut bahkan termasuk dalam materi yang berperan memantik kehidupan di Bumi. Molekul serupa juga ada di batu bara, minyak, hingga makanan.

Pengungkapan bau luar angkasa ini dimulai dari pengalaman astronot di International Space Station (ISS).

Bau memang tak bisa dicium di luar angkasa yang hampa. Namun, setelah melakukan misi spacewalk, astronot melaporkan, mereka mencium bau sesuatu yang dibakar atau digoreng pada kostumnya.

Bau yang dicium astronot begitu khas. Beberapa tahun lalu, NASA menghubungi Steven Pearce, seorang pakar pembuat wewangian Omega Ingredients. NASA memintanya menciptakan bau yang sama.

Bukan cuma pada luar angkasa, tetapi juga bau Bulan. Terungkap, luar angkasa punya bau dari hidrokarbon aromatik itu.

Allamandola menjelaskan, Tata Surya kita memiliki bau yang tajam karena kaya dengan unsur karbon dan miskin oksigen. Seperti mobil, jika minim atau haus oksigen, maka jelaga hitam akan terlihat dan tercium bau terbakar.

Bintang yang kaya oksigen, sebaliknya, memiliki aroma seperti panggangan arang. Sudut-sudut alam semesta tertentu memiliki bau yang beragam, mulai dari manis seperti gula, hingga telur busuk dan belerang.

Kompas.com


Admin "N.P"

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Popular Posts

Copyright © 2013 FAAI. Hak Cipta Dilindungi Undang-undang
Desain oleh Riza Miftah Muharram