Senin, 05 Agustus 2013
Teleskop luar angkasa Hubble
mendeteksi jenis baru dari ledakan bintang luar angkasa. Dinamakan
Kilonova, fenomena ledakan ini terjadi akibat bertubrukannya objek
seperti bintang neutron.
Dilansir Nasa.gov, (4/8/2013), teleskop Hubble mengamati cahaya bola api yang memudar dari sebuah ledakan Kilonova bulan lalu. Fenomena tersebut diikuti dengan ledakan sinar gamma pendek (GRB) dalam galaksi yang hampir berjarak 4 miliar cahaya dari Bumi.
"Pengamatan ini akhirnya memecahkan misteri ledakan sinar gamma pendek," ungkap peneliti University of Leicester di Inggris, Nial Tanvir. Ilmuwan telah merangkai gambar yang menunjukkan fase mulai dari sebelum ledakan hingga memudarnya cahaya ledakan.
Ledakan sinar gamma merupakan kilatan radiasi energi tinggi yang intens dan muncul dari arah yang acak di luar angkasa. Ilmuwan mengungkap bahwa ledakan ini datang dengan jenis yang berbeda, yakni cahaya yang panjang dan pendek.
"Banyak astronom, termasuk kelompok kami telah memberikan banyak bukti bahwa ledakan sinar gamma (yang berlangsung lebih dari dua detik) diproduksi oleh runtuhnya bintang yang sangat masif," jelas Tanvir.
Ilmuwan masih belum mengetahui asal-usul ledakan sinar gamma yang berdurasi pendek. "Kami hanya memiliki bukti lemah mengenai semburan atau ledakan singkat yang mungkin diproduksi oleh penggabungan benda kompak," tambahnya.
Astrofisikawan memperkirakan GRB berdurasi pendek ini muncul ketika sepasang bintang neutron super padat dalam sistem biner menjadi spiral bersamaan. Peristiwa ini terjadi karena sistem memancarkan radiasi gravitasi, menciptakan gelombang kecil dalam struktur ruang-waktu.
Energi yang hilang oleh gelombang menyebabkan dua bintang untuk lebih dekat. Dalam milidetik terakhir sebelum ledakan, dua bintang bergabung menjadi sebuah peristiwa spiral kematian yang mengeluarkan bahan yang sangat radioaktif.
Bahan ini memanas dan berkembang, memancarkan ledakan cahaya. Kilonova ini kabarnya 1.000 lebih terang ketimbang ledakan nova biasa, yang disebabkan oleh letusan bintang 'white dwarf'.
Dilansir Nasa.gov, (4/8/2013), teleskop Hubble mengamati cahaya bola api yang memudar dari sebuah ledakan Kilonova bulan lalu. Fenomena tersebut diikuti dengan ledakan sinar gamma pendek (GRB) dalam galaksi yang hampir berjarak 4 miliar cahaya dari Bumi.
"Pengamatan ini akhirnya memecahkan misteri ledakan sinar gamma pendek," ungkap peneliti University of Leicester di Inggris, Nial Tanvir. Ilmuwan telah merangkai gambar yang menunjukkan fase mulai dari sebelum ledakan hingga memudarnya cahaya ledakan.
Ledakan sinar gamma merupakan kilatan radiasi energi tinggi yang intens dan muncul dari arah yang acak di luar angkasa. Ilmuwan mengungkap bahwa ledakan ini datang dengan jenis yang berbeda, yakni cahaya yang panjang dan pendek.
"Banyak astronom, termasuk kelompok kami telah memberikan banyak bukti bahwa ledakan sinar gamma (yang berlangsung lebih dari dua detik) diproduksi oleh runtuhnya bintang yang sangat masif," jelas Tanvir.
Ilmuwan masih belum mengetahui asal-usul ledakan sinar gamma yang berdurasi pendek. "Kami hanya memiliki bukti lemah mengenai semburan atau ledakan singkat yang mungkin diproduksi oleh penggabungan benda kompak," tambahnya.
Astrofisikawan memperkirakan GRB berdurasi pendek ini muncul ketika sepasang bintang neutron super padat dalam sistem biner menjadi spiral bersamaan. Peristiwa ini terjadi karena sistem memancarkan radiasi gravitasi, menciptakan gelombang kecil dalam struktur ruang-waktu.
Energi yang hilang oleh gelombang menyebabkan dua bintang untuk lebih dekat. Dalam milidetik terakhir sebelum ledakan, dua bintang bergabung menjadi sebuah peristiwa spiral kematian yang mengeluarkan bahan yang sangat radioaktif.
Bahan ini memanas dan berkembang, memancarkan ledakan cahaya. Kilonova ini kabarnya 1.000 lebih terang ketimbang ledakan nova biasa, yang disebabkan oleh letusan bintang 'white dwarf'.
[FAAI/Okezone]
Admin "N.P"
