Posted by : Forum Astronom Amatir Indonesia - FAAI Minggu, 09 Desember 2012

Foto: "Apakah Berat Bumi Semakin Ringan?"

Tanpa disadari berat Bumi berkurang 50 ribu ton setiap tahun. Jumlah ini hasil total dari proses penambahan dan pengurangan massa Bumi yang terjadi bersamaan.

Perhitungan kasar ahli mikrobiologi Universitas Cambridge, Inggris yang juga komunikator sains
Chris Smith dan fisikawan dari universitas yang sama, Dave Ansell menunjukkan Bumi mendapat tambahan massa 40 ribu ton dan penambahan massa akibat pemanasan global sebanyak 160 ton.

Kenaikan temperatur Bumi membuat energi bertambah. Implikasinya, massa Bumi bertambah. Debu antariksa yang masuk ke Bumi merupakan sisa-sisa pembentukan tata surya, asteroid yang tak mampu membentuk planet, dan
debu-debu yang melayang di atas Bumi.

"Gaya gravitasi yang dimiliki Bumi berperan seperti penyedot debu yang menarik debu-debu di sekitarnya," kata Smith kepada BBC.

Massa Bumi yang hilang jauh lebih besar sekitar 95 ribu ton per tahun. Kehilangan ini dari lepasnya hidrogen
ke luar angkasa sebesar 95 ribu ton (3 kilogram per detik), lepasnya gas helium 1600 ton, dan energi yang hilang akibat reaksi nuklir di inti Bumi sebesar 16 ton.

Peluncuran wahana antariksa sedikit mengurangi massa Bumi, tetapi sebagian besar wahana akan jatuh kembali ke Bumi sehingga dampaknya tak signifikan. Meski Bumi kehilangan 50 ribu ton massa setiap
tahun, tak perlu dikhawatirkan. Sebab, hanya separuh berat kapal Costa Concordia yang karam di lepas pantai Italia beberapa waktu lalu. [Np]

Hilangnya 50 ribu ton berat Bumi itu hanya 0,000000000000001 persen dari massa Bumi. Untuk membuat Bumi benar-benar kehilangan massanya dibutuhkan triliunan tahun. Umur Bumi saat ini 5 miliar tahun.

sumber : astronomi.us

Jadi, Apakah Bumi bertambah Berat atau Berkurang?

Secara teori, bumi menerima tambahan beban dari meteor, dan jumlahnya tidak main-main. Micrometeorit, misalnya menghantam
atmosfir bumi tiap hari. Jika ditambah
meteor besar yang juga mendarat di bumi maka jumlahnya dalam setahun mencapai 40.000 metrik ton per tahun.

Tetapi bumi juga kehilangan materialnya. Bumi kehilangan materialnya dengan dua cara yaitu molekul atmosfir panas yang meninggalkan gravitasi bumi atau peluncuran roket dan wahana angkasa luar.

Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), ada sekitar 5.000 diluncurkan sejak peluncuran Sputnik tahun 1957. Seandainya saja semua satelit itu masih ada maka beratnya 3,5 metrik ton. Dan jika ditambah dengan satelit-satelit yang diluncurkan belakangan maka jumlahnya bisa 17.500 metrik ton. Kendati besar maka jumlahnya hanya 0.000000001 dari satu persen meteor yang mendarat di bumi.

Namun pertanyaannya, selama berjuta tahun bumi menerima banyak meteorit. Kalau setahunnya saja 40.000 metrik ton maka jumlahnya sangat besar. Kendati demikian jumlahnya kalau dihitung hanya 0.000003 dari satu persen masa bumi. Maka bisa dikatakan berat bumi relatif tetap, sehingga pertambahan itu tidak mempengaruhi orbit bumi mengelilingi matahari. [Np]

Sumber: BBC/WQ


Tanpa disadari berat Bumi berkurang 50 ribu ton setiap tahun. Jumlah ini hasil total dari proses penambahan dan pengurangan massa Bumi yang terjadi bersamaan.
Perhitungan kasar ahli mikrobiologi Univers
itas Cambridge, Inggris yang juga komunikator sains Chris Smith dan fisikawan dari universitas yang sama, Dave Ansell menunjukkan Bumi mendapat tambahan massa 40 ribu ton dan penambahan massa akibat pemanasan global sebanyak 160 ton.



Kenaikan temperatur Bumi membuat energi bertambah. Implikasinya, massa Bumi bertambah. Debu antariksa yang masuk ke Bumi merupakan sisa-sisa pembentukan tata surya, asteroid yang tak mampu membentuk planet, dan debu-debu yang melayang di atas Bumi.

"Gaya gravitasi yang dimiliki Bumi berperan seperti penyedot debu yang menarik debu-debu di sekitarnya," kata Smith kepada BBC.

Massa Bumi yang hilang jauh lebih besar sekitar 95 ribu ton per tahun. Kehilangan ini dari lepasnya hidrogen ke luar angkasa sebesar 95 ribu ton (3 kilogram per detik), lepasnya gas helium 1600 ton, dan energi yang hilang akibat reaksi nuklir di inti Bumi sebesar 16 ton.

Peluncuran wahana antariksa sedikit mengurangi massa Bumi, tetapi sebagian besar wahana akan jatuh kembali ke Bumi sehingga dampaknya tak signifikan. Meski Bumi kehilangan 50 ribu ton massa setiap tahun, tak perlu dikhawatirkan. Sebab, hanya separuh berat kapal Costa Concordia yang karam di lepas pantai Italia beberapa waktu lalu.

Hilangnya 50 ribu ton berat Bumi itu hanya 0,000000000000001 persen dari massa Bumi. Untuk membuat Bumi benar-benar kehilangan massanya dibutuhkan triliunan tahun. Umur Bumi saat ini 5 miliar tahun.

sumber : astronomi.us

***
Jadi, Apakah Bumi bertambah Berat atau Berkurang?

Secara teori, bumi menerima tambahan beban dari meteor, dan jumlahnya tidak main-main. Micrometeorit, misalnya menghantam atmosfir bumi tiap hari. Jika ditambah meteor besar yang juga mendarat di bumi maka jumlahnya dalam setahun mencapai 40.000 metrik ton per tahun.

Tetapi bumi juga kehilangan materialnya. Bumi kehilangan materialnya dengan dua cara yaitu molekul atmosfir panas yang meninggalkan gravitasi bumi atau peluncuran roket dan wahana angkasa luar.

Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), ada sekitar 5.000 diluncurkan sejak peluncuran Sputnik tahun 1957. Seandainya saja semua satelit itu masih ada maka beratnya 3,5 metrik ton. Dan jika ditambah dengan satelit-satelit yang diluncurkan belakangan maka jumlahnya bisa 17.500 metrik ton. Kendati besar maka jumlahnya hanya 0.000000001 dari satu persen meteor yang mendarat di bumi.

Namun pertanyaannya, selama berjuta tahun bumi menerima banyak meteorit. Kalau setahunnya saja 40.000 metrik ton maka jumlahnya sangat besar. Kendati demikian jumlahnya kalau dihitung hanya 0.000003 dari satu persen masa bumi. Maka bisa dikatakan berat bumi relatif tetap, sehingga pertambahan itu tidak mempengaruhi orbit bumi mengelilingi matahari.
Sumber: BBC/WQ
-Nugroho Pangestu-

{ 4 komentar... read them below or Comment }

  1. Manusia bertambah juga menambah massa bumi bukan? Manusia yang tadinya hanya kecil lalu bertumbuh jadi besar dapat menambah massa bumi. Mungkin hal ini tidak signifikan kalau manusia lahir=manusia meninggal. Namun kalau jumlah manusia lahir lebihbesar maka hal tsb juga akan menambah kontribusi pada massa bumi. IMO

    BalasHapus
  2. brp pun jumlah manusia rumusnya adalah tdk menambah massa bumi. krn kelahiran manusia bukan benda yg datang dari luar sistem bumi atau meteor jatuh

    BalasHapus
  3. brp pun jumlah manusia rumusnya adalah tdk menambah massa bumi. krn kelahiran manusia bukan benda yg datang dari luar sistem bumi atau meteor jatuh

    BalasHapus
  4. Kalau untuk bertambahnya jumlah makhluk hidup/manusia menurut saya tidak mempengaruhi massa bumi. Hal ini dapat dibuktikan dengan hukum kekekalan energi. Dimana makhluk hidup memperoleh energi dari produsen maka makhluk hidup bertambah dan produsen berkurang.

    BalasHapus

Popular Posts

Copyright © 2013 FAAI. Hak Cipta Dilindungi Undang-undang
Desain oleh Riza Miftah Muharram