Posted by : Forum Astronom Amatir Indonesia - FAAI Jumat, 04 Januari 2013

Foto: Al-Qur'an, Pengembangan Alam Semesta, dan Kehancuran Alam Semesta
(Dan, saya peringatkan, gambar ini bukanlah bentuk Alam Semesta, tapi rentang waktu Alam Semesta dari Big Bang sampai sekarang)

Awal abad ke-20, para astronom meyakini bahwa Alam Semesta bersifat "Steady State" alias tetap, tidak ada penciptaan dan tidak akan berakhir/kiamat. Lalu, Albert Einstein menggagas sebuah teori yaitu Teori Relativitas. Relativitas umum (guna memahami dinamika jagat raya) sebenernya secara tersirat menyatakan bahwa Alam Semesta itu mengembang, namun -tanpa alasan jelas- Eisntein sendiri meyakini jagat raya ini statis sehingga dlm persamaan2 relativitasnya dia menambahkan apa yg disebut konstanta gravitasi (konstantan lambda) guna memastikan rumus2nya mendeskripsikan jagat raya statis. Setelah itu, Alexander Friedmann, fisikawan Rusia, mengajukan tiga model Friedmann (Kurvatur negatif, 0, dan positif) yang mendukung teori Big Bang (Pengembangan Alam Semesta) dengan Steady State sekaligus, dan akhirnya teori Steady State mulai ditinggalkan ketika CMB (Cosmic Microwave Backround) yang mendukung teori Big Bang ditemukan. Teori "Steady State" juga dibantah oleh Edwin Hubble karena dari hasil pengamatannya menunjukan bahwa adanya "Red Shift" pada galaksi-galaksi di luar rumpun Galaksi Bimasakti (Membuktikan bahwa galaksi bergerak menjauh).

Saat ini, kita mengenal bahwa Alam Semesta itu diciptakan dan mengembang karena teori Big Bang yang menimbulkan adanya ekspansi Alam Semesta. Namun, tahukah kau? Teori Big Bang dan Pengembangan Alam Semesta ini sudah ditulis dalam Al-Qur'an?
"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?" [QS Al-Anbiya' : 30]
"Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya." [Adz Dzaariyaat ayat 47].

Ternyata, pengembangan Alam Semesta ini tidak sesuai dengan harapan para ilmuwan. Kalo kita analogikan seperti balon, pada awalnya pengembangan balon itu cepat karena permukaannya renggang dan makin lama makin lambat pengembang karena permukaannya makin tegang. Tapi Alam Semesta tidak seperti itu, bukannya diperlambat tapi malah dipercepat. Dipercaya kejadian ini karena adanya campur tangan "Energi Hantu" atau "Energi Gelap" yang keberadaannya tidak diketahui tapi ada. "Energi Gelap" ini memiliki kemampuan untuk memisahkan, sehingga beruntung di Alam Semesta ini "Energi Gelap" ini pas untuk pengembangan ruang dan waktu, tapi juga pas untuk pembentukan bintang, galaksi, dan benda-benda lainnya. 

Akibat pengembangan Alam Semesta, sampai saat ini "Observable Universe" atau "Alam Semesta yang Terlihat" itu diameternya mencapai 94 Giga Parsec (306.440.000.000 Tahun Cahaya). Dengan catatan, 94 GPc itu yang terlihat, bukan ukuran yang sebenarnya. Kenapa ukuran Alam Semesta yang sebenernya tidak bisa teramati? Karena bisa saja pengembangannya lebih cepat dari cahaya.

Dan, dengan adanya penciptaan, berarti pasti ada akhirnya. Dengan keadaan pengembangan Alam Semesta yang dipercepat, ada beberapa teori yang diajukan mengenai akhir Alam Semesta:
- Big Freeze, ketika suhu Alam Semesta menjadi 0 Kelvin atau -273 derajat celcius (Sekarang ini suhu rata-rata Alam Semesta itu 4 Kelvin), partikel-partikel menjadi diam dan tidak bergerak karena suhu 0 Kelvin merupakan suhu 0 mutlak, sehingga hukum alam di Alam Semesta tidak terjadi menyebabkan tidak ada lagi aktivitas di Alam Semesta.
- Big Rip, pengembangan Alam Semesta akan terus terjadi, sehingga ketika jumlah Dark Energy lebih mendominasi daripada sekarang, semua benda langit yang kita lihat akan terpisah menjadi atom-atom dasar dan radiasi. Dimulai dari galaksi yang terpisah menjadi bintang-bintang, lalu bintang yang terpisah menjadi nebula, lalu nebula yang terpisah menjadi atom sederhana. Dan akhirnya, ruang-waktu menjadi robek seperti halnya balon yang meledak.
- Big Crunch, pengembangan Alam Semesta mencapai suatu titik maksimum lalu menyusut kembali, bisa diibaratkan seperti balon yang ditiup lalu dilepaskan secara tiba-tiba sehingga udara keluar dan balon menyusut.


Dalam Al-Qur'an sendiri dijelaskan dalam Surat Al-Faatir ayat 41 bahwa Alam Semesta ini gk bakal mengembang sampai hancur.
"Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi supaya jangan lenyap; dan sungguh jika keduanya akan lenyap tidak ada seorangpun yang dapat menahan keduanya selain Allah. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun."[Al-Faathir ayat 41]

Sedangkan, dalam Al-Qur'an juga dijelaskan bahwa Alam Semesta kemungkinan mengalami Big Crunch pada hari kiamat.
"(Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran - lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya." [Al-Anbiyaa' ayat 104]
"Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya1317. Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan." [Az-Zumar ayat 67]

Hanya saja, pada tahun 2002-2006 berdasarkan hasil dari WMAP satelit milik NASA, NASA mengumumkan di websitenya bahwa Alam Semesta akan terus mengembang selamanya. "For the theory that fits our data, the universe will expand forever!" (NASA, 2006). Memang, agama tidak boleh dipaksakan dalam sains, karena bisa saja kesalahan dalam penafsiran atau nanti akan ada teori yang baru.

Bagaimana dengan tanggapan temen2 di sini? ^^

MNF (Achmad Muniif Saefudin)
Sumber gambar: courses.washington.edu/bangblue/ExpandingUniverse_Graphic_NYTimes_6-3-08.png



Awal abad ke-20, para astronom meyakini bahwa Alam Semesta bersifat "Steady State" alias tetap, tidak ada penciptaan dan tidak akan berakhir/kiamat. Lalu, Albert Einstein menggagas sebuah teori yaitu Teori Relativitas. 

Relativitas umum (guna memahami dinamika jagat raya) sebenernya secara tersirat menyatakan bahwa Alam Semesta itu mengembang, namun -tanpa alasan jelas- Eisntein sendiri meyakini jagat raya ini statis sehingga dlm persamaan2 relativitasnya dia menambahkan apa yg disebut konstanta gravitasi (konstantan lambda) guna memastikan rumus2nya mendeskripsikan jagat raya statis. Setelah itu, Alexander Friedmann, fisikawan Rusia, mengajukan tiga model Friedmann (Kurvatur negatif, 0, dan positif) yang mendukung teori Big Bang (Pengembangan Alam Semesta) dengan Steady State sekaligus, dan akhirnya teori Steady State mulai ditinggalkan ketika CMB (Cosmic Microwave Backround) yang mendukung teori Big Bang ditemukan. 


Teori "Steady State" juga dibantah oleh Edwin Hubble karena dari hasil pengamatannya menunjukan bahwa adanya "Red Shift" pada galaksi-galaksi di luar rumpun Galaksi Bimasakti (Membuktikan bahwa galaksi bergerak menjauh).

Saat ini, kita mengenal bahwa Alam Semesta itu diciptakan dan mengembang karena teori Big Bang yang menimbulkan adanya ekspansi Alam Semesta. Namun, tahukah kau? Teori Big Bang dan Pengembangan Alam Semesta ini sudah ditulis dalam Al-Qur'an?

"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?" [QS Al-Anbiya' : 30]
"Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya." [Adz Dzaariyaat ayat 47].

Ternyata, pengembangan Alam Semesta ini tidak sesuai dengan harapan para ilmuwan. Kalo kita analogikan seperti balon, pada awalnya pengembangan balon itu cepat karena permukaannya renggang dan makin lama makin lambat pengembang karena permukaannya makin tegang. Tapi Alam Semesta tidak seperti itu, bukannya diperlambat tapi malah dipercepat. Dipercaya kejadian ini karena adanya campur tangan "Energi Hantu" atau "Energi Gelap" yang keberadaannya tidak diketahui tapi ada. "Energi Gelap" ini memiliki kemampuan untuk memisahkan, sehingga beruntung di Alam Semesta ini "Energi Gelap" ini pas untuk pengembangan ruang dan waktu, tapi juga pas untuk pembentukan bintang, galaksi, dan benda-benda lainnya.

Akibat pengembangan Alam Semesta, sampai saat ini "Observable Universe" atau "Alam Semesta yang Terlihat" itu diameternya mencapai 94 Giga Parsec (306.440.000.000 Tahun Cahaya). Dengan catatan, 94 GPc itu yang terlihat, bukan ukuran yang sebenarnya. Kenapa ukuran Alam Semesta yang sebenernya tidak bisa teramati? Karena bisa saja pengembangannya lebih cepat dari cahaya.

Dan, dengan adanya penciptaan, berarti pasti ada akhirnya. Dengan keadaan pengembangan Alam Semesta yang dipercepat, ada beberapa teori yang diajukan mengenai akhir Alam Semesta:
- Big Freeze, ketika suhu Alam Semesta menjadi 0 Kelvin atau -273 derajat celcius (Sekarang ini suhu rata-rata Alam Semesta itu 4 Kelvin), partikel-partikel menjadi diam dan tidak bergerak karena suhu 0 Kelvin merupakan suhu 0 mutlak, sehingga hukum alam di Alam Semesta tidak terjadi menyebabkan tidak ada lagi aktivitas di Alam Semesta.
- Big Rip, pengembangan Alam Semesta akan terus terjadi, sehingga ketika jumlah Dark Energy lebih mendominasi daripada sekarang, semua benda langit yang kita lihat akan terpisah menjadi atom-atom dasar dan radiasi. Dimulai dari galaksi yang terpisah menjadi bintang-bintang, lalu bintang yang terpisah menjadi nebula, lalu nebula yang terpisah menjadi atom sederhana. Dan akhirnya, ruang-waktu menjadi robek seperti halnya balon yang meledak.
- Big Crunch, pengembangan Alam Semesta mencapai suatu titik maksimum lalu menyusut kembali, bisa diibaratkan seperti balon yang ditiup lalu dilepaskan secara tiba-tiba sehingga udara keluar dan balon menyusut.


Dalam Al-Qur'an sendiri dijelaskan dalam Surat Al-Faatir ayat 41 bahwa Alam Semesta ini tidak akan mengembang sampai hancur.
"Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi supaya jangan lenyap; dan sungguh jika keduanya akan lenyap tidak ada seorangpun yang dapat menahan keduanya selain Allah. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun."[Al-Faathir ayat 41]

Sedangkan, dalam Al-Qur'an juga dijelaskan bahwa Alam Semesta kemungkinan mengalami Big Crunch pada hari kiamat.
"(Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran - lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya." [Al-Anbiyaa' ayat 104] "Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya1317. Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan." [Az-Zumar ayat 67]

Hanya saja, pada tahun 2002-2006 berdasarkan hasil dari WMAP satelit milik NASA, NASA mengumumkan di websitenya bahwa Alam Semesta akan terus mengembang selamanya. "For the theory that fits our data, the universe will expand forever!" (NASA, 2006). Memang, agama tidak boleh dipaksakan dalam sains, karena bisa saja kesalahan dalam penafsiran atau nanti akan ada teori yang baru.

-Achmad Muniif Saefudin-

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Popular Posts

Copyright © 2013 FAAI. Hak Cipta Dilindungi Undang-undang
Desain oleh Riza Miftah Muharram