Posted by : Forum Astronom Amatir Indonesia - FAAI Minggu, 09 Desember 2012

Foto: Relativitas Waktu Einstein dan Al-Qur'an

Dalam Fisika modern, kita mengetahui bahwa waktu itu tidak bersifat tetap, tetapi bersifat relatif tergantung keadaannya. Dalam teori Ruang-Waktu Einstein, ketika sebuah benda bermassa menempati Ruang-Waktu maka benda itu akan melengkungkan Ruang-Waktu. Sehingga di tempat itu waktu sedikit melambat, ibaratnya pusaran air di tengah sungai menyebabkan air tidak mengalir dengan lancar malah air di pusaran tersebut akan berputar.

Karena relativitas waktu pula, kita bisa menjelajahi waktu walau hanya ke Masa Depan, cuma nanti kita tidak bisa kembali lagi ke masa kita sekarang. Kita bisa melakukan perjalanan waktu dengan dua konsep yaitu Kecepatan Cahaya dan Gravitasi. Ketika sebuah benda mendekati kecepatan cahaya, maka waktu akan melambat sampai kecepatan mencapai 300.000 km/detik maka waktu akan berhenti alias sama dengan 0. Sedangkan dengan konsep Gravitasi, apabila kita berada di sekeliling sebuah benda bermassa amat sangat besar seperti Blackhole, maka waktu juga akan melambat (Asal jangan masuk ke Horizonnya) sehingga apabila kita merasa waktu berjalan "hanya" beberapa jam, dalam waktu normal mungkin sudah berjalan sekitar 50 tahun.

Tapi kan, menurut Al-Qur 'an sendiri waktu tidak bisa dipercepat atau dimundurkan. Memang, waktu tidak bisa kita percepat karena satu detik itu mutlak satu detik, tapi dengan kondisi tertentu waktu bisa terasa diperlambat atau dipercepat sehingga kita bisa "merasakan" satu detik itu sama dengan satu jam atau sebaliknya. Al Qur 'an sendiri membenarkan bahwa ada yang namanya Relativitas Waktu:
"Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu menurut perhitunganmu." (Al Qur'an, 22:47)

"Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu." (Al Qur'an, 32:5)

"Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun." (Al Qur'an, 70:4)

Dalam sejumlah ayat disebutkan bahwa manusia merasakan waktu secara berbeda, dan bahwa terkadang manusia dapat merasakan waktu sangat singkat sebagai sesuatu yang lama:

"Allah bertanya: 'Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?' Mereka menjawab: 'Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.' Allah berfirman: 'Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui'." (Al Qur'an, 23:122-114)

Bagaimana tanggapan teman-teman? :3
*MNF

Dalam Fisika modern, kita mengetahui bahwa waktu itu tidak bersifat tetap, tetapi bersifat relatif tergantung keadaannya. Dalam teori Ruang-Waktu Einstein, ketika sebuah benda bermassa menempati Ruang-Waktu maka benda itu akan melengkungkan Ruang-Waktu. Sehingga di tempat itu waktu sedikit melambat, ibaratnya pusaran air di tengah sungai menyebabkan air tidak mengalir dengan lancar malah air di pusaran tersebut akan berputar.
 

Karena relativitas waktu pula, kita bisa menjelajahi waktu walau hanya ke Masa Depan, cuma nanti kita tidak bisa kembali lagi ke masa kita sekarang. Kita bisa melakukan perjalanan waktu dengan dua konsep yaitu Kecepatan Cahaya dan Gravitasi. Ketika sebuah benda mendekati kecepatan cahaya, maka waktu akan melambat sampai kecepatan mencapai 300.000 km/detik maka waktu akan berhenti alias sama dengan 0. 
Sedangkan dengan konsep Gravitasi, apabila kita berada di sekeliling sebuah benda bermassa amat sangat besar seperti Blackhole, maka waktu juga akan melambat (Asal jangan masuk ke Horizonnya) sehingga apabila kita merasa waktu berjalan "hanya" beberapa jam, dalam waktu normal mungkin sudah berjalan sekitar 50 tahun.

Tapi kan, menurut Al-Qur 'an sendiri waktu tidak bisa dipercepat atau dimundurkan. Memang, waktu tidak bisa kita percepat karena satu detik itu mutlak satu detik, tapi dengan kondisi tertentu waktu bisa terasa diperlambat atau dipercepat sehingga kita bisa "merasakan" satu detik itu sama dengan satu jam atau sebaliknya. Al Qur 'an sendiri membenarkan bahwa ada yang namanya Relativitas Waktu :

"Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu menurut perhitunganmu." (Al Qur'an, 22:47)

"Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu." (Al Qur'an, 32:5)

"Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun." (Al Qur'an, 70:4)

Dalam sejumlah ayat disebutkan bahwa manusia merasakan waktu secara berbeda, dan bahwa terkadang manusia dapat merasakan waktu sangat singkat sebagai sesuatu yang lama:

"Allah bertanya: 'Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?' Mereka menjawab: 'Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.' Allah berfirman: 'Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui'." (Al Qur'an, 23:122-114)

*MNF

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Popular Posts

Copyright © 2013 FAAI. Hak Cipta Dilindungi Undang-undang
Desain oleh Riza Miftah Muharram