Posted by : Forum Astronom Amatir Indonesia - FAAI
Jumat, 16 November 2012
Usaha memetakan alam semesta
oleh peneliti Australia berujung pada penemuan baru. Cadangan gas di alam
semesta menipis, sehingga langit semakin gelap.
Kepala peneliti Astronomy and
Space Science CSIRO Australia, Robert Braun, mengatakan sepertiga gas molekuler
habis terpakai. Padahal bahan ini diperlukan sebagai bahan bakar pembentukan
bintang-bintang baru yang menyinari alam semesta.
Untuk sampai pada kesimpulan ini
Braun melongok ke masa lima miliar tahun yang lalu. Ia mencari tahu kerapatan
cahaya galaksi-galaksi dan membandingkannya dengan kondisi saat ini. Dari
perbandingan ini Braun bisa menaksir laju penurunan deposit gas dan mengaitkannya
dengan laju kelahiran bintang.
“Kami melihat jumlah bintang baru
menurun 10 kali lipat, bahkan bisa mendekati 20-30 kali lipat,” ujar Braun.
“Sementara galaksi-galaksi terdahulu memiliki gas 10 kali lebih banyak dari
sekarang.”
Peneliti memperkirakan penurunan
jumlah bintang baru disebabkan oleh perubahan gaya dominan yang mengatur alam
semesta. Sekitar delapan miliar tahun lalu takhta gaya gravitasi gaya paling
dominan di alam semesta dikalahkan oleh energi gelap.
Gravitasi dan energi gelap
bersifat saling bertolak belakang. Dua benda bermassa akan mengalami tarikan
gravitasi, sehingga saling mendekat satu sama lain. Sementara energi gelap
bersifat menolak benda-benda bermassa agar saling menjauh.
“Saat terjadi perubahan gaya
dominan di alam semesta, gas menjadi buyar, sehingga tak bisa menolong
pembentukan bintang,” ujar Braun.
Dengan cadangan gas yang ada saat
ini galaksi-galaksi masih bisa membentuk bintang sampai 1-2 miliar tahun
mendatang. Setelah itu galaksi berhenti mencetak bintang baru dan hanya
bersinar dari bintang-bintang lama. Akibat penuaan, bintang-bintang ini semakin
meredup. Akibatnya, galaksi menjadi semakin gelap.
“Proses ini berlangsung lama,
mungkin tak bisa dirasakan umat manusia,” kata dia. Jika energi gelap terus
mendominasi alam semesta, maka proses penggelapan alam semesta terus
berlangsung secara perlahan.
sumber :
np-nugrohopangestu.blogspot.com
-Nugroho Pangestu-